Menggapai Impian

Oleh Pdt. Albert Natan Kurniawan
Gembala Jemaat GPdI Barito
Keluaran 3:11-12
“Tetapi Musa berkata kepada Allah: ‘Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?’ Lalu firman-Nya: ‘Bukankah Aku akan menyertai engkau?”
Pernahkah kita mengalami Roh Kudus mengilhami mimpi tentang melakukan sesuatu yang besar bagi Yesus? Misalnya, suatu mimpi tentang melakukan kegiatan berskala besar bagi Tuhan, bahkan rindu untuk melakukan kegiatan kebangunan rohani berskala nasional? Atau suatu mimpi tentang membimbing ribuan orang datang kepada? Pada suatu waktu, mungkin kita telah memimpikannya, tetapi mungkin kita menarik diri dari itu. Mungkin kita berpikir, waah tidak mungkin aku dapat melakukan semua itu! Itu adalah pekerjaan Iblis yang telah memusnakan mimpi-mimpi kita. Iblis telah mengankat masa lalu kita, agar kita tidak percaya bahwa kita mampu dan sanggup melakukan semua itu.
Kalau kita mau mempercayai Tuhan, citra diri yang bụruk takkan mampu menahan keberhasilan kita. Apa yang dikatakan firman Tuhan di dalam kitab Keluaran ada seorang pria yang bernama Musa. Ia tidak memiliki kehidupan yang baik. Bahkan Musa tidak mempunyai masa depan dalam hidupnya. Ia membuat kekeliruan besar diawal kariernya. Kekeliruan ini yang mendorong Ia harus lari pergi kepadang gurun dan menahannya selama 40 tahun dengan menjadi pengembala kawanan domba milik orang lain.
Keluaran 3:2-12
(2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Dan setelah itu Tuhan berfirman diayatnya yang ke (7) Dan TUHAN berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Setelah itu Tuhan mengutus Musa ,untuk membebaskan umatnya dari kesengsaraan di Mesir , dan apa yang dikatakan Musa di ayatnya yang ke (10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” (11) Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (12) Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Lagi-lagi Musa tidak percaya karena melihat kekurangan yang ada di dalam dirinya.
Maka musa berkata kembali kepada Tuhan di
Keluaran 4 : 10-13
(10) Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” (11) Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? (12) Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.” (13) Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.”
Namun Musa masih bergumul dengan citra dirinya yang buruk. Sama dengan Kita sering kali melihat dan berkaca kepada background kita dahulu , bahkan lebih mempercayai kehidupan dahulu yang gagal dari pada melihat kuasa Tuhan yang dinyatakan didalam diri kita. Jadi seharusnya, kita tidak memerlukan sejarah keberhasilan masa lampau untuk menjawab panggilan Tuhan. Yang kita butuhkan sebenarnya hanyalah hadirat Tuhan. Pikirkanlah itu bila iblis mengatakan bahwa Kita seorang yang gagal, dan takkan pernah dapat melakukan tugas yang disuruh Allah untuk kita lakukan.
Jangan dengarkan iblis tetapi yang harus kita lakukan kesampingkan pikiran yang bersumber dari iblis itu . Katakanlah bahwa masa lampau kita yang gagal itu tidak penting karena Tuhan menyertai kita. Lalu beranikanlah diri kita untuk memulai melakukan hal yang positive dan bangkit dari keterpurukan karena Tuhan ingin melihat kita memulai merajut masa depan yang indah yang Tuhan janjikan bagi kita.
Amsal 23:18
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Bahkan kalau kita memulai melangkah keluar dan maju dari keterpurukan dan ke gagalan karena kita tahu bahwa Tuhan yang berjalan bersama dengan kita, sesuai dengan firman Tuhan di Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Mari gapai impian kita bersama Tuhan, jangan pesimis dengan keadaan tetapi optimislah bahwa kita sanggup menuai keberhasilan bersama Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Pengumuman



Persembahan & Persepuluhan





Leave a Reply