Diatas Dasar Apa?
Oleh Pdt. Albert Natan Kurniawan
Gembala Jemaat GPdI Barito
Matius 16:18
“Engkau adalan Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Sebagai orang risten kita sangat bangga melihat banyak gedung gereja dibangun di mana-mana, dan semuanya itu memang sangat baik. Tetapi sebelum kita membangun gereja, perlu kita mengerti di atas dasar apa gedung-gedung gereja itu dibangun?
Kita semua pasti sudah tahu, gedung-gedung gereja memang merupakan tempat jemaat Tuhan beribadah, dan di sini yang dimaksud dengan jemaat adalah “gereja” Nya. Tuhan tentu tidak ingin rumah ibadah dibangun di atas dasar yang lain, tetapi di atas dasar atau pondasi yang teguh dan kuat, yang telah disediakan oleh Kristus sendiri. Pengertian ini jelas sekali seperti yang Dia nyatakan kepada Petrus:
Matius 16:18
“Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatMu dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Jadi jelas sekali bahwa yang dimaksud Yesus dengan “jemaat” adalah “gereja”. Dengan tegas Yesus berkata akan mendirikan jemaat ya di atas batu karang (bahasa Yunani: Petra artinya batu karang). Dan batu karang ini sebenarnya adalah gambaran dari diriNya sendiri, yang disalibkan dan mati serta bangkit, kemudian naik ke sorga kembali kepada Allah Bapa.
Jadi gereja, harus didirikan di atas dasar korban Kristus di kayu salib dan pencurahan darahNya.
Tanpa dasar ini, maka “gereja” tidak ada artinya sama sekali. Hal ini Alkitab menyatakan dengan jelas, di dalam 1 Petrus 1 : 18-19, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus.
Jadi gedung-gedung gereja, yaitu bangunan gedung itu sendiri, harus didirikan di atas dasar “Batu Karang Kristus”. Bila didirikan atas dasar motivasi yang lain, maka gedung gereja itu pun tidak ada bedanya dengan gedung-gedung yang lain, karena sudah pasti Roh Allah tidak mendiaminya, bila terjadi seperti itu maka mereka yang beribadah didalamnya tidak mengalami kuasa Illahi dalam kehidupannya, artinya disini ketika kita berbakti dasarnya harus Yesus, Dia yang utama dalam setiap ibadah kita bukan yang lain, maka setiap kita yang haus, yang datang kepada Tuhan pasti ada pemulihan karna dasar yang ditaruh dalam hati kita adalah Tuhan kita Yesus Kristus.
Hidup kekristenan harus berlandaskan “Batu Karang” ini yaitu Kristus saja, bukan yang lain.
Mari mulailah kehidupan kita hari ini dengan motivasi yang tertuju kepada Tuhan, maka engkau akan melihat kuasa Illahi akan bekerja dalam kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua
Pengumuman
Leave a Reply