Seperti Apa Hidup yang Benar dimata Tuhan
Oleh Pdt. Albert Natan Kurniawan
Gembala Jemaat GPdI Barito
Yosua 24:14
“Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan.”
Setelah berhasil membawa bangsa istrael menduduki dan mendiami Tanah Perjanjian untuk beberapa waktu lamanya, usia Yosua semakin bertambah tua.
Menyadari bahwa masa hidupnya tidak akan lama lagi, Yosua mengumpulkan seluruh orang Israel termasuk para pemimpin tiap-tiap suku di Sikhem. Untuk apa?
Dalam tradisi Israel, bila seorang pemimpin sudah berusia lanjut, di mana masa tugasnya akan berakhir dan kematiannya sudah sangat dekat, ia akan mengumpulkan seluruh rakyatnya untuk menyampaikan pidato
perpisahan yang berisi nasihat atau pesan-pesan terakhir.
Saat berada di Sikhem ini selain menyampaikan pidato perpisahan, Yosua juga hendak mengingatkan kembali komitmen bangsa Israel kepada Tuhan.
Mengapa perlu dingatkan?
Karena selama ini mereka sering mengalami jatuh bangun di dalam dosa, hati gampang berubah dan tidak lagi setia kepada Tuhan padahal mereka telah mengecap kasih dan kebaikan Tuhan begitu limpahnya.
Saat ke luar dari perbudakan, perjalanan di padang gurun hingga tiba dan menikmati Kanaan, perkara-perkara besar dan ajaib telah dinyatakan Tuhan atas mereka.
Karena itu Yosua menghendaki agar mereka membuat pilihan yang benar dan tegas kepada siapa mereka akan beribadah! Ada komitmen yang harus dilakukan oleh bangsa ini. Sama seperti komitmen yamg dilakukan oleh Yosua.
Memilih beribadah kepada allah nenek moyang di seberang sungai Efrat, allah orang Amori atau kepada Allah yang hidup? Akan halnya Yosua sendiri, dengan tegas ia menyatakan, …aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!” (ayat 15b).
Akhirnya umat Israel pun membuat pilihan yang sama yaitu berjanji akan tetap beribadah kepada Allah yang hidup. Mereka tidak boleh main-main dengan apa yang telah diucapkan, janji itu harus benar-benar ditepati. Ini komitmen mereka, “…Jauhlah dari pada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain!” (ayat 16).
Jika mereka ingkar, lalu beribadah kepada allah asing, Tuhan tidak segan-segan akan menghukum mereka karena Dia adalah Allah yang kudus dan Pencemburu. Pilihan hidup yang benar menentukan masa depan kita, dan ingat apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan.
Galatia 6:7
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
dan kita harus sungguh-sungguh mengerjakannya karena Tuhan tidak bisa dipermainkan! Ia tahu sampai kedalam hati kita, apakah kita sungguh-sungguh menjalankan HIDUP YANG SESUAI dengan FirmanNya atau Tidak! Karena suka tidak suka, mau tidak mau kita pasti akan tuai sesuai perbuatan kita. Oleh sebab itu Tuhan mau kita hidup memilih pilihan yang tepat yaitu HIDUP di DALAM KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
Hari ini kita belajar untuk setiap langkah kita tidak menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan agar kita tuai kebaikan dan berkat dari Tuhan pada saatnya. Karena kita tahu jerih lelah kita tidak akan pernah sia-sia.
Tuhan Yesus memberkati
Pengumuman
Leave a Reply