Tuhan yang Melakukannya

Oleh Pdt. Albert Natan Kurniawan
Gembala Jemaat GPdI Barito

2 Raja – Raja 5 : 10-11
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.” (11) Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: “Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

Seringkali kita gagal memanfaatkan hal yg ditugaskan Tuhan bagi kita, karena Dia mau kita melakukannya bukan dengan cara kita. Misalnya kita menyiapkan suatu gagasan tentang cara Tuhan menyembuhkan kita, kita seperti mengatur Tuhan untuk melakukan kesembuhan dengan cara yang kita mau. Misalnya kita sering mengira bahwa Tuhan akan menyembuhkan kita dengan mengutus seorang Hamba Tuhan yang terkenal untuk menumpangkan tangan atas kita dengan cara yg spektakuler sehingga kita sembuh dengan segera dan dapat bangkit dan berlari sedemikian luar biasa . Sembuh oleh karena kedasyatannya dan KuasaNya yang hebat. Bila Tuhan tidak melakukannya demikian maka iman kita menjadi lemah.

Itu yang dilakukan Naaman. Dia pergi menemui Elisa dengan harapan agar disembuhkan menurut cara-cara yang luar biasa. Ketika tidak terjadi demikian maka hatinya menjadi gusar. Yang disuruh Elisa kepadanya sangat sederhana, hanya mencelupkan tubuhnya sebanyak 7 kali di sungai Yordan. Naaman sebenarnya dapat melakukannya itu mudah baginya dan perintahnya sangat sederhana, tetapi perintahnya tidak sesuai dengan gagasannya.

Naaman mengira Elisa akan menyembuhkannya dengan melambai-lambaikan tangannya sambil memanggil nama Tuhan. Naaman akan gagal menerima kesembuhannya jika bukan salah seorang hambanya menganjurkan agar dia mencoba mematuhi petunjuk Elisa. Mungkin ada diantara kita mengalami atau memiliki pemikiran dan pemahaman sama seperti Naaman, saya pun pernah memiliki pemikiran seperti Naaman. Satu hal jangan sampai kita memiliki gagasan yang justru menghambat kesembuhan bagi kita. Karna tanpa kita sadari kita mengajarkan Tuhan untuk melakukan sesuai dengan keinginan kita. Bukan sesuai dengan maunya Tuhan.

Amsal 15 : 29-30
(29) TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya. (30) Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.

Saya pernah merasakan sakit yang begitu hebat di bagian tubuh saya. Saya sudah ke dokter dan badan saya masih terasa demam. Saya coba memaksakan diri untuk mengikuti ibadah ketika itu saya belum menjadi seorang hamba Tuhan. Saya mengikuti ibadah dan mengikuti jemaat menaikan pujian bernyanyi bersama berrdoa bersama mendengar khotbah. Dan akhirnya ketika saya pulang tanpa saya sadari saya lupa bahwa saya ketika berangkat badan saya masih sakit. Tetapi ketika saya pulang badan saya sudah terasa baik , tidak demam , tubuh say sehat . Saya tidak merasa apa-apa, selama kebaktian berlangsung saya disembuhkan. Haleluya! sembuh!

2 Tawarikh 7: 14
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Sekali lagi jangan biarkan gagasan kita mempengaruhi dan menghambat cara kerja Tuhan untuk kita.

Yakobus 5 : 16
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Kita harus percaya sungguh kepada Tuhan dan izinkan Tuhan melakukan segala sesuatu menurut kehendakNya. Dia akan bekerja dengan perkasa di dalam diri kita.

Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Persembahan

Diakonia