Jangan Bersungut-sungut
Oleh: Pdt. Albert Natan Kurniawan
8 Maret 2024
Mazmur 78 : 12-22, 40-42
(12) Di hadapan nenek moyang mereka dilakukan-Nya keajaiban-keajaiban,
di tanah Mesir, di padang Zoan; (13) dibelah-Nya laut, diseberangkan-Nya mereka;
didirikan-Nya air sebagai bendungan, (14) dituntun-Nya mereka dengan awan pada waktu siang, dan semalam suntuk dengan terang api;
(15) dibelah-Nya gunung batu di padang gurun, diberi-Nya mereka minum banyak air seperti dari samudera raya; (16) dibuat-Nya aliran air keluar dari bukit batu,
dan dibuat-Nya air turun seperti sungai. (17) Tetapi mereka terus berbuat dosa terhadap Dia, dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi di padang kering.
(18) Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka. (19) Mereka berkata terhadap Allah: “Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?
(20) Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjir sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya?” (21) Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, (22) sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
Mazmur 78:40 -42 menulis, berulang kali mereka mencobai Tuhan Allah.
(40) Berapa kali mereka memberontak terhadap Dia di padang gurun,
dan menyusahkan hati-Nya di padang belantara! (41) Berulang kali mereka mencobai Allah, menyakiti hati Yang Kudus dari Israel. (42) Mereka tidak ingat kepada kekuasaan-Nya, kepada hari Ia membebaskan mereka dari pada lawan,
Berulang kali mereka atau bangsa israel lupa akan apa yang Tuhan sudah kerjakan dalam kehidupan mereka . (ayat 12 – 20)
Dan ayat 41 ada kata “mereka mencobai Allah”
Kata “mencobai” berarti membatasi Tuhan. Kita mencobai Tuhan saat itu juga kita membatasi Tuhan utk bekerja, sama dengan kita tidak percaya kepada Tuhan.
Mari kita mau tetap percaya meskipun sekalipun bagi kita mustahil. Jangan membatasi kuasa Tuhan. Tetap percaya kepada Tuhan. Jangan kita membatasi cara kerja Tuhan, sehingga kita tidak menerima mujizat Ilahi yang bekerja kepada kita. Kuasa-Nya sanggup melakukan segala perkara. Tuhan kita pencipta segalanya, pemilik segalanya. Jangan kita Bersungut-sungut!
Ayub 27 : 1-4
(1) Maka Ayub melanjutkan uraiannya: (2) “Demi Allah yang hidup, yang tidak memberi keadilan kepadaku, dan demi Yang Mahakuasa, yang memedihkan hatiku, (3) selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku, (4) maka bibirku sungguh-sungguh tidak akan mengucapkan kecurangan, dan lidahku tidak akan melahirkan tipu daya.
Ayub tahu bagaimana menerima lawatan pertolongan Tuhan, sekalipun keadaanya sangat memprihatinkan Ia tetap tidak mau mencobai Tuhan dengan bersungut, tetapi tetap percaya kepada kuasa Tuhan maka Ia mendapatkan pertolongan dan dikembalikan apa yang pernah diambil dua kali lipat. Haleluya.
Oleh sebab itu mari kita belajar jangan pernah bersungut-sungut kepada Tuhan. Agar kita menerima lawatan Tuhan yaang luar biasa akan terjadi dalam kehidupan kita.
1 Korintus 10:10-11
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
Mari kita harus mengunakan mulut dan bibir kita untuk senantiasa mengucap syukur , jangan kita bersungut- sungut seperti dilakukan oleh orang lain. Karena Tuhan akan memerintahkan malaikat maut untuk menimpa kutuk bukan berkat atas kehidupan kita. Dan kalau ini terjadi akan mendatangkan kematian bagi kita.
Tetapi ketika kita tahu mengunakan mulut dan bibir kita untuk memuliakan Tuhan dengan mengucap syukur maka kita akan hidup.
Saudara mau pekerjaan kita hidup, usaha kita hidup, rumah tangga kita diberkati, termasuk pelayanan kita juga hidup. Mari jangan jemu-jemu untuk memperkatakan sesuatu yang baik. Maka, kita akan menikmati lawatan, muzizat dan berkat Tuhan dalam kehidupan kita.
Halelluya …. Puji Tuhan …
Tuhan Yesus Memberkati
___________________________________________________________
Pengumuman
Barito Worship
Composer: Lie Siu Kian
Singer: Calysta Priscilla
Leave a Reply