JANGAN BIMBANG TERHADAP JANJI TUHAN
Oleh Pdt. Albert Natan Kurniawan
Gembala Jemaat GPdI Barito
Kebimbangan menghambat kuasa Tuhan bekerja
Roma 4:20
“Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,”
(18) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
(19) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Kebimbangan adalah panah api dari si iblis yang ditembakan bagi kita sebagai orang percaya. Maka kita merasa takut, kwatir dan sebaginya. Iblis mau supaya manusia tidak lagi percaya dan beriman kepada Tuhan dan percaya kepada firman-Nya, melainkan percaya kepada dustanya.
Jelas sekali bahwa kebimbangan adalah musuh dari iman. Selama kebimbangan menguasai hati dan pikiran seseorang mustahil ia memercayai janji Tuhan yang tertulis di Alkitab. Secara fisik mungkin saja seseorang berada di ruang ibadah dan mendengarkan firman Tuhan, tetapi sesungguhnya firman tersebut tidak lagi mendapat tempat di hati dan pikirannya.
Secara manusia Abraham punya alasan menjadi bimbang ketika
Tuhan berkata, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,…” (Kejadian 12:2)
Kejadian 15:5
dan “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya… Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
sebab ketika mendengar janji Tuhan tersebut usianya tidak lagi muda alias sudah tua, dan isterinya (Sara) juga sudah menopause, yang secara ilmu kedokteran sudah mustahil untuk memiliki keturunan. Bagaimana respons Abraham ketika mendengar hal itu?
Kejadian 15:6
“.. percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
Bahkan Sara sempat tertawa ketika mendengar janji Tuhan tentang hal itu, tetapi pada akhirnya mereka melihat janji Tuhan tersebut digenapi.
Kejadian 21:2
“Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.” Penantian yang dijalani Abraham bukanlah penantian yang singkat, namun butuh waktu yang cukup lama.
Tetapi Abram tetap setia menunggu janji Tuhan dalam kehidupannya. Maka apa yang dijanjikan Tuhan boleh Abram nikmati diusia yang sudah tidak muda lagi.
Kita bisa belajar dari ketaatan Abram dalam kehidupan kita kita harus yakin bahwa apa yang dijanjikan Tuhan tidak ada yang tidak di genapi
Ayub 42:2
Tuhan dan percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara dan tidak ada rencana-Nya yang gagal.
Tuhan Yesus memberkati kita semua
Pengumuman
Persembahan & Persepuluhan
Diakonia
Leave a Reply