Meramal Masa Depan
Oleh Pdt. Albert Natan Kurniawan
Gembala Jemaat GPdI Barito
Yesaya 54:4-10
(4) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu. (5) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. (6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. (7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. (8) Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. (9) Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. (10) Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.
Selama berlangsungnya Chicago World’s Fair pada tahun 1893, sekelompok analis masalah-masalah sosial memandang 100 tahun ke depan, dan meramalkan bakal seperti apa bumi ini pada tahun 1993.
Sebagian ramalan mereka adalah sebagai berikut:
- Banyak orang akan mencapai usia 150 tahun.
- Pemerintahan menjadi semakin sederhana, karena kejayaan yang sejati cenderung sederhana.
- Penjara akan berkurang, dan perceraian dianggap tidak perlu.
Semua ramalan mereka salah! Jadi, apa sesungguhnya yang akan terjadi dimasa depan?
Dua hal yang pasti adalah: segala sesuatu akan berubah;
Mazmur 144_4-6
(4) Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat. (5) Ya TUHAN, tekukkanlah langit-Mu dan turunlah, sentuhlah gunung-gunung, sehingga berasap! (6) Lontarkanlah kilat-kilat dan serakkanlah mereka, lepaskanlah panah-panah-Mu, sehingga mereka kacau!
Semua akan berlalu, tidak ada yang kekal. Tidak ada yang bisa bertahan baik gunung-gunung, langit, kilat bahkan manusia hanya seperti angin yang bertiup, dan bahkan seperti bayang-bayang yang lewat.
Tetapi Allah tidak pernah berubah.
Pengkhotbah katakan semua hanya kesia-siaan. Pengkhotbah 2:11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.
(21) Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar. (22) Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
Tidak ada yang kekal. Jadi kalau ramalan apapun yang ada hanya sebatas ramalan tidak ada yang benar. Prediksi bisa salah. Ramalan cuaca sekalipun juga bisa meleset. Kita mengetahui kebenaran ini melalui pengamatan.
Namun Alkitab tidak pernah salah kita bisa melihat masa lalu dan masa kini, juga masa yang akan datang. Apa yang dikatakan Alkitab pasti terjadi.
Hari ini mungkin keadaan dunia tidak menentu, ada banyak prediksi ekonomi, kesehatan, bahkan dunia, masa depan kita yang membuat kita panik, membuat kita takut. Tetapi mari kita lihat firman Tuhan, pilihlah firman Tuhan yang menjadi pegangan hidup kita dan yakinlah bahwa satu-satunya ramalan masa kini dan masa depan kita ada dalam Firman Tuhan, peganglah itu selama kita hidup didunia ini yang serba tidak menentu.
Yesaya 54:10
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.
Sekalipun segala sesuatu berubah, Allah tidak akan pernah berubah kasihnya kepada kita bahkan tempat dimana kita akan dikumpulkan selama-lamanya.
Wahyu 22:1-5
(1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. (2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. (3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Nubuat ini menunjuk kepada pemerintahan Kristus bersama dengan mempelainya yaitu umat Tuhan yang setiA. Baca juga Wahyu 21 : 1-22
Ramalan Inilah yang bisa kita yakini dan percaya, sehingga kita bisa merasakan ketenangan, damai, sukacita dan sejahtera dalam kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati!
Leave a Reply